Adaptasi Lingkungan mengenai Gangguan Musim Pancaroba

Belakangan ini pergantian musim tidak menentu, terkadang panas tetapi beberapa saat kemudian hujan. Sama seperti peristiwa beberapa hari yang lalu dalam kurun waktu setengah hari, intensitas hujan dan terik matahari bisa dihitung dalam hitungan detik sehingga memudahkan saya ketika akan pergi keluar rumah dimana saya tidak membutuhkan jas hujan atau paying karena hujan hanya datang beberapa menit kemudian disambung dengan terik matahari yang menyengat. Maka ketika matahari sedang terbit saya harus buru-buru untuk kembali kerumah.

Menghadapi musim yang tidak menentu seperti ini sudah hal yang lumrah bagi mahasiswa perantauan yang memang sudah terbiasa dengan kondisi kota penghujan ini yang tiada hari tanpa hujan. Tetapi terlepas dari terbiasanya menghadapi perubahan musim yang cukup signifikan, pada awal perkualiahan saya pun terpaksa tidak masuk seminggu diawal perkuliahan karena sakit. Oleh sebab itu saya akan memberikan sedikit tips menjaga kesehatan. Check it out guys

Perhatikan segala sesuatu yang masuk ke mulutmu
Pada awal perkuliahan saya cukup bingung mengenai kemana saya harus pergi untuk membeli makan atau dimana saya bisa membeli makanan yang terjangkau oleh dompet saya juga kebersihannya terjaga. Saya memang membawa motor dari awal pertama kali masuk kekampus tetapi hal tersebut tidak berpengaruh banyak karena saya hanya hafal jalan pulang dan berangkat ke kampus. Karena makan disembarang tanpa quality control saya terpaksa harus izin seminggu diawal perkuliahan untuk recovery. Hal tersebut berkaitan dengan segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut pasti menimbulkan impact bagi pemakannya.

Rekomendasi saya untuk kalian ketika berada di daerah yang relatif asing, yang perlu kalian bawa adalah abon, beras, buah, dan sayuran (kondisional). Kenapa beberapa hal tersebut penting jawabannya adalah ketika sudah mentok tidak tahu kemana akan membeli makanan yang bersih kita bisa menggunakan magiccom untuk membuat nasi dan bisa ditemani abon. Kalau di kosan ada kompor maka bisa ditambah dengan tumisan sayur seperti kangkung atau bayam kemudian tidak lupa perbanyak memakan buah juga air putih. 

Tetapi terkadang saya sering memiliki ketakutan berlebih pada ulat yang biasanya ada di sayuran atau dibuah. Jika kalian sudah memutuskan untuk mengolah makanan sendiri tetapi tidak bersih dalam membersihkan bahannya dari ulat atau bakteri lainnya maka hal tersebut akan percuma. Namun hal tersebut tidak lagi saya keluhkan semenjak kakak saya tetiba mengirimkan beberapa alat kebersihan pada saya. Salah satu barang yang menarik perhatian saya adalah sunlight berwarna biru dengan tulisan anti bacteria. Setelah bertanya kepada kakak saya, saya lantas mengetahui bahwa sunlight anti bacteria ini digunakan untuk membunuh segala macam bacteri dan ulat yang dapat menyebabkan penyakit. Sejak saat itu saya selalu menggunakannya untuk mencuci peralatan makan saya, sayur, dan buah sebelum memasaknya untuk menghindarkan penyakit pada musim yang tidak menentu ini

Be Sweat
Ketika pola makan dan memperbaiki bad habit, tips menjaga kesehatan lainnya adalah melakukan olahraga minimal 3 kali 60 menit dalam seminggu. Berolahraga tidak melulu mengenai sesuatu hal yang bersifat memberatkan, kita bisa bergerak dengan berjalan santai mengelilingi rumah atau kompleks, melakukan pekerjaan rumah tangga, dll. Dengan melakukan banyak aktivitas maka tubuh menjadi bugar dan membuat badan menjadi sehat serta tidak mudah sakit. Oh iya tidak lupa untuk menghindari begadang karena istirahat yang cukup juga sangat diperlukan untuk membuat badan tetap sehat dan tidak gampang sakit. Inti tips menjaga kesehatan yang kedua ini adalah tetap bergerak dalam bentuk apapun itu.

Nah dengan menerapkan dua tips menjaga kesehatan diatas, semoga kita senantiasa dihindarkan dari segala penyakit :)