Sebelum nulis ini tarik
nafas, hembuskan....
Berat shay....
Oke aku mulai darimana
yaaaa....
Semester dua maksi itu
berbeda banget sama semester satu. Semester satu kayak masih banyak dipuk-puk
gitu deh. Dosennya enak dan mata kuliah juga enak. Seru lah. Nikmatilah karena
semester dua itu SEREM.
Semester satu kemarin
aku terpaksa harus pindah kelas karena kelas sebelah hanya lima orang, untuk
menyeimbangkan jumlah maka dipindahlah ke kelas sebelah. Nah semester dua ya
balik KRS seperti biasanya dong ya. Jam 08.00 standby didepan laptop. Cyber
error shayyyyyyyy. Mampus lah aku kalau telat KRS bisa dipindah lagi.
VOILA aku di KRSin
temenku saat itu karena aku gak bisa akses.
Oke beres.
Tapi ternyata tidak
beres.
Hari pertama kuliah
kelasnya timpang. Satu kelas isinya hanya satu orang dan mengatasi masalah
tersebut sekber dengan wewenangnya macam Tuhan bilang “kelasnya masih sama
seperti semester satu”. GREAT
Korban lagi deh.
Dongkol banget. Bayar mahal. Hak gak sama.
Yasudahlah mau gimana
lagi ye kan. Mau refund juga gak bisa hahahaha. Semster dua beda banget sama
semester satu. Tugasnya serem-serem duh kamu gak akan kuat. Jadi ketika
semester satu mata kuliahnya cuma empat, semester dua mata kuliahnya lima dan
tugasnya bikin mini research semua. Jadi di semster ini aku ada lima karya
tulis dari bentuk proposal, riset sampai critical review. Menyelesaikannya
penuh drama juga tuh. Drama sengaja gak masuk hari terakhir kuliah sampai drama
tidak tidur sama sekali. Jujur aku hopeless banget sama nilai semester ini.
Tugasnya amat sangat berat dengan waktu terbatas jadi berasa tidak maksimal
gitu. Hampir 99,99999% anak maksi mengatakan “I dont care with the result but
please dont take me back to the last semester”. Intinya wes pasrah lah babah
sing penting lulus gak ngulang. Semoga semester tiga lebih menyenangkan
yaaaa... semester tiga penjurusan nih, penasaran gak aku ambil konsentrasi apa?
*kepedean amat siapa juga yang penasaran sama idupmu*
No comments:
Post a Comment