www.hanidha.com |
LDR yang merupakan singkatan Long
Distance Relationship tapi sering disebut Long Distance Rela-diduain-sip.
Pernah mengalami atau sedang dan akan mengalami?
Oke baik seorang teman pernah
cerita ke aku kalau dia merasa insecure untuk melakukan hubungan jarak jauh. Alasannya
cukup simple dia merasa seperti ngga punya pasangan padahal punya. Yaa make
sense sih karena namanya aja hubungan jarak jauh dimana komunikasinya hanya
sebatas video call, telepon dan chat. Iya sih bisa ngelihat dia lagi ngapain
tapi kadang bonding secara langsung diperlukan oleh pasangan. Kalau aku
pribadi aku pro sama hubungan jarak jauh. Kalau masih tahap kenal sampai
pacaran masih oke gitu tapi kalau sudah menikah sebisa mungkin sih gak pisah.
Kenapa aku pro? Karena kita tidak bisa memilih gitu bakal didekatkan dengan
siapa atau bakal tinggal dimana. Pun aku tidak memiliki kekhawatiran berlebih
ke pasangan. Kekhawatiran apa itu? kekhawatiran seperti:
“Dia sekarang lagi ngapain?”
“Dia sekarang sama siapa ya?”
“Jangan-jangan dia lagi sama
cewek”
“Dia selingkuh gak ya?”
“Dia chat sama siapa aja ya?”
Apakah kamu merupakan salah satu orang yang memiliki kekhawatiran berlebihan atau pernah kebayang pertanyaan-pertanyaan diatas?
Apakah kamu merupakan salah satu orang yang memiliki kekhawatiran berlebihan atau pernah kebayang pertanyaan-pertanyaan diatas?
In the other hand...
“Kak kan wajar aja sih merasa
khawatir? Khawatir kan termasuk tanda sayang, kakak gak sayang sama pasangannya
apa?”
Jadi gini, khawatir bukan berarti
sayang atau cemburu bukan berarti sayang dan begitu pula sebaliknya. Jangan menggunakan
alasan tersebut untuk menutupi ketakutan berlebihan kamu. Memang setiap orang
memiliki cara dalam mengungkapkan sayang tetapi bukan dengan cara berlebihan
sampai membuat pasangan menjadi tidak nyaman terutama dalam beraktivitas sehari-hari.
Tolong bedakan yaaa...
To be honest aku pernah merasakan
hal itu tapi tidak terlalu kupikirkan gitu. Apalagi misalnya ada suatu kondisi
yang membuat pikiran kemana-kemana. Tapi percayalah itu cuman kecurigaan tak
beralasanmu, tapi tidak menutup kemungkinan juga kecurigaanmu terjadi. Terus
gimana dong caranya supaya gak curigaan? Ini tips hubungan jarak jauh dari
aku...
Komunikasi
Mau gimanapun
keadaannya communication is a key itu pondasi hubungan terkuat. Semua hal harus
kamu ceritakan kecuali hal privacy kamu. Privacy tetap harus diperlukan dalam
suatu hubungan, kalian pasti tau batasannya segimana. Komunikasi yang aku
maksud ini yaa komunikasi lazimnya pasangan. Tidak harus komunikasi 24 jam
nonstop (serius ada pasangan yang seperti ini). Saking bucinnya sampai rela
resign cuman untuk nemenin pasangan 24 jam nonstop. Terus ada juga nih yang
dalam hubungan toxic dimana pasangan ngambek karena pasangannya lama balas
chat. Kepikirannya dia lagi sibuk sama yang lain (gak ngerti lagi sama alasan
ini). Dunia bukan tentang kamu wei, dia butuh melakukan aktivitas lain (kuliah
atau kerja). Jangan menuntut pasangan ada terus buat kamu. Kamu security atau pasangan
sih. Misal nih pagi ngabarin mau berangkat kuliah atau kerja, kemudian dalam
seharian beraktivitas yaa seperlunya aja chat, malam bisa tuker informasi
seharian ngapain aja terus ada hal yang mau diceritain apa gak dan lainnya.
Kalau ada hal yang mengganggu pikiran kamu yaa ungkapkan, jangan curiga aja
yang dikedepankan :)
Pasir digengam aja bisa lepas, pacarmu apalagi?
Pasir digengam aja bisa lepas, pacarmu apalagi?
Lah bagaimana
orang bisa dianalogikan pasir? Begini, pasir kalau kamu genggam terlalu erat,
pasirnya akan jatuh atau utuh? Jawabannya udah pasti akan jatuh perlahan. Hal
tersebut sama seperti manusia atau disini kita bahas pasangan. Jangan terlalu
posesif hanya karena kalian berada dalam hubungan jarak jauh. Posesif pengen
tau password media sosial dia, posesif jam berapa harus pulang, posesif minta
pap lagi dimana sama siapa aja, dan lainnya. Kenapa? Aku yakin kalian capek
sendiri kalau melakukan hal macam itu. Capek sakit hati, capek mikir yang
engga-engga, gak fokus sama hal yang dijalani hingga akhirnya cuman kamu yang
merugi. Biasanya tipe hubungan yang seperti ini sebelumnya pernah menjadi
korban tukang selingkuh. Untuk kalian yang pernah menjadi korban tukang
selingkuh, tarik nafas sebentar dan hembuskan. Kalian harus selesai dulu dengan
permasalahan percintaan kalian dimasa yang lalu. Setelah semua sakit hati dan
permasalahan tersebut selesai, saat itu kamu siap membuka hati untuk seseorang. Jangan
membuat seseorang yang baru menjadi bagian hidupmu menjadi korban masa lalumu.
Jangan membuat dia menjadi sosok mantan kamu. Kamu mengharuskan dia melakukan
banyak hal untuk menepis kekhawatiran kamu.
Jagalah seseorang yang mau dijaga
Jagalah seseorang yang mau dijaga
Dalam menjalin
hubungan dengan siapapun, dalam hal pertemanan atau hubungan serius kamu harus
menanamkan satu hal, kita tidak bisa memiliki seseorang secara penuh. Kita
tidak harus melakukan penjagaan 24 jam non stop ke pasangan hanya untuk
menjustifikasi dia merupakan jodoh kita. Perlukah memasang chip atau cctv dalam
badan pasangan? Aku pernah baca quote yang intinya “bersamalah dengan seseorang
yang sama-sama ingin menjaga”. Lagi sama dia pun kita tidak pernah tau kalau
ternyata di otaknya dia sedang memikirkan seseorang yang lain (kudu pasang cctv
diotaknya?). Perlu kamu tau kalau seseorang sudah memiliki komitmen yang serius
dengan kamu, dia pasti akan berusaha memikirkan banyak hal untuk menjaga
hubungan kalian. Seseorang pernah mengatakan kalau cowok sudah mengatakan dia
serius sama kamu, dia sudah memikirkan banyak hal mulai A-Z. Sebagai cewek pun
jangan mudah terlena sama cowok yang gampang bilang serius, cowok butuh waktu
untuk memutuskan dan hal tersebut wajar karena cowok akan memiliki tanggung
jawab berlipat dengan adanya kita dihidupnya. Mulai dari segi material dan
imaterial ada dipundaknya. Jangan sampe ketika sudah meminta kita menjadi
bagian hidupnya dan lepas dari orang tua terus hidup kita jadi berantakan atau
membuat kita menjadi menderita (sorry ungkapan berlebihan). Ketika seseorang
sudah serius berkomitmen maka ketika bosan yaa mencari jalan keluar dengan
traveling atau staycation, bukan mencari orang lain sebagai pengganti. Ketika
ada masalah atau ribut dengan pasangan yaa dicari jalan keluarnya, bukan lari
atau lagi-lagi mencari orang lain. Aku pun juga terus belajar karena aku sering
melakukan silent treatment gitu, kepada siapapun hanya karena aku malas
menjelaskan apa yang salah atau apa yang tidak aku suka. Harusnya aku jelasin
aku kenapa dan apa yang salah supaya orang lain tau letak salah dan benarnya
dimana gak kebingungan sendirian. Kalaupun kita sudah melakukan yang terbaik
dan ternyata dia bukan jodoh kita yaudah ikhlasin aja. Tuhan mengirimkan dia
kepada kita sebagai sebuah pembelajaran kedepannya dan tugas dia cukup sampai
disitu saja. Jangan merasa kamu yang salah. Ingat yang pergi akan terganti.
Love language
Love language
Love language?
Apa sih itu? love language atau bahasa cinta merupakan hal yang bisa kamu lakukan
untuk membuat hubungan lebih intim. Pas PDKT sering ngerasa ada kupu-kupu
diperut gak? Nah love language ini digunakan seseorang untuk mengungkapkan rasa
cintanya untuk tetap menumbuhkan adanya kupu-kupu dalam hubungan. Love language
seseorang pun beda-beda dan ada lima jenis love language, seperti word of affirmation, physical touch, act of service, quality time dan receiving gift. Love
language aku sendiri lebih ke receiving gift. Aku suka memberikan gift ke seseorang,
bisa ke keluarga, pasangan atau teman. Misal ada seseorang yang memerlukan
kehadiran kita tapi dia jauh yaa kirim aja sesuatu yang bisa menjadi mood
boosternya, tapi kalau deket yaa langsung datengin. Dalam agama pun disarankan
untuk saling memberikan hadiah untuk mempererat persaudaraan dan rasa kasih
sayang. Begitupun sebaliknya, aku sangat bahagia saat temanku tiba-tiba kirim
box of happiness berisi makanan untuk mood booster aku yang lagi pusing mikir
thesis atau di orderin kopi pas lagi begadang thesis. Oh iyaaa para pejuang
hubungan jarak jauh kalian jangan mau kalah sama jarak. Walaupun jaraknya jauh,
kamu tetep bisa orderin doi makanan lho.
Gimana? Udah
mulai optimis menjalani hubungan jarak jauh? Aku disini bukan expert menjalani
hubungan jarak jauh. Intinya jangan jadikan jarak sebagai alasan dalam menjalin
hubungan. Mau jarak jauh atau dekat masalah akan selalu ada. Oleh sebab itu
kuatin pondasi hubungan dulu, kalau pondasi hubungannya kuat mau ada masalah
apapun yaa bakalan bisa dilewatin. Kemudian butuh dua orang dalam menguatkan
pondasi hubungan, jangan berjuang sendirian. Terakhir, dalam menjalin hubungan
jangan berekspektasi lebih kalau dia akan jadi istri atau suamimu. Santai aja
dalam menjalani hubungan. Jodoh sudah ada yang ngatur kok, jangan terlalu
berharap. Ikhlas adalah kunci (tolong pegang ini biar gak gampang sakit hati). Untuk
kamu yang sedang dan akan menjalani hubungan jarak jauh semoga dikuatkan yaa
terutama dalam menghadapi mahalnya tiket transportasi. LDR itu untuk ditaklukkan bukan ditakuti. Selamat lebaran dan berkumpul dengan keluarga atau calon keluarga semuanyaaaa :)
No comments:
Post a Comment