Jogja, 2019 |
Aku harus bilang bahwa dua tahun
ini merupakan tahun-tahun penuh perjuangan. Tahun lalu tentu perjuangan
menyelesaikan kewajiban studi sedangkan tahun ini perjuangan mendapatkan
pekerjaan disaat pandemi. Perjuangan yang lebih berat tentunya, dari yang
harusnya bersaing dengan fresh graduate dan entry level harus bersaing dengan
para senior yang terdampak pandemi. Banyak hal yang aku lakukan selama
perjuangan ini, mulai aktif mengikuti review CV, memperluas pertemanan melalui
LinkedIn dan twitter, belajar melalui online course, webinar, dan coaching
career. Semua hal tersebut aku jalani dengan dengan senang hati dan
sungguh-sungguh karena pada dasarnya aku suka mempelajari hal baru. Mempelajari
hal baru mampu memberikan energi positif untuk diriku sendiri. Lalu setelah
menjalani segala sesuatunya tersebut, sudahkah membuahkan hasil Han?
Jawabannya belum, aku masih berjuang, terus berjuang bersama kalian.
Pernahkah pada satu titik merasa
lelah berjuang dan menyerah dengan keadaan?
Tentu aku pernah berada dimasa itu karena aku manusia sama seperti
kalian. Kenapa sudah melakukan berbagai hal tapi kok rasanya stuck? Rasanya aku
lebih berjuang tapi kenapa dia lebih berhak? Ada banyak sekali pikiran negatif
saat itu yang bukannya membuat aku maju tapi diam di tempat. Untuk kamu yang
merasakan hal yang sama, setiap apa yang kalian lakukan gapernah ada hal yang
sia-sia. Apakah kalau sekarang aku belajar speaking lalu semua sia-sia? Tentu
tidak. Belum digunakan sekarang belum tentu tidak berguna dikemudian hari
apalagi berhubungan dengan ilmu. Salah satu ungkapan coach career aku saat aku
melakukan sesi mengeluarkan pernyataan seperti ini “Bagus dong Han kamu memiliki semangat tinggi untuk bertumbuh alih-alih
menyerah”. Rasanya kaya disiram air es pas lagi kepanasan, bisa bayangin
kan kamu capek ingin menyerah lalu diapresiasi. Seketika itu aku mengatakan ini
pada diriku “Maaf sudah merasa ingin
menyerah dan terima kasih sudah berjuang, yuk kita coba lagi”.
Selain dirimu sendiri, apa dan
siapa yang membuat kamu bangkit?
Banyak.
Allah
Keluarga
Teman
Pada suatu waktu aku membaca
beberapa terjemahan Al-Quran yang relate sama masa perjuangan ini. Pertama kali
baca langsung mewek karena banyak hal yang harus aku renungkan kembali.
Ayat-ayat tersebut memberikan energi positif untuk aku. Setelah beberapa waktu
merasakan kecemasan pada masa depan aku mulai berdamai pada keadaan dan percaya
pertolongan-Nya. Beberapa ayat tersebut adalah sebagai berikut:
Hud ayat 6
“Dan tidak satu pun makhluk
bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia
mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam
Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)
Aal-i-Imraan 139
“Dan janganlah kamu (merasa)
lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya),
jika kamu orang yang beriman.
Yusuf 87
“Wahai anak-anakku! Pergilah
kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus
asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah,
hanyalah orang-orang yang kafir”
At-Talaaq 3
“dan Dia memberinya rezeki dari
arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah,
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”
Al-Kahf 10
“(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda
itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa “Ya Tuhan Kami, berikanlah
rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi
kami dalam urusan kami”
Tiap ayat tersebut aku baca dan
aku maknai benar-benar setelah sholat dan ketika beranjak tidur. Sebelum tidur
berterima kasih atas segala nikmatnya, minta maaf atas segala kesalahan, dan
mengucapkan harapan untuk esok. Seperti kata dr. Jiemi Adrian hiduplah untuk
masa kini, bukan kemarin atau besok. Oleh sebab itu aku menutup hari dengan
rasa syukur agar besok mulai dari 0 dengan nafas dan energi yang baru.
Menjalani hal ini selama lebih
dari tiga minggu sangat membantuku untuk menjalani hidup, menemukan solusi
dalam setiap hal, bersahabat dengan kegagalan, memeluk diri sendiri, berdamai
dengan diri sendiri, merasa cukup, tenang dan damai.
Tidak mengapa jika sekarang kamu merasa menyerah, berjuang tanpa hasil, direndahkan, diragukan dan gagal. Kamu adalah manusi dengan segala macam emosi dan itu wajar. Tenangkan dirimu dan beri jeda untuk hidupmu. Istirahat sebentar dan evaluasi apa yang harus dievaluasi, tak perlu pedulikan orang lain karena ini tentang kamu, tentang hidupmu. Kamu berhak bahagia, kamu bukan produk gagal, you’re enough and more than enough. Kamu tidak sendirian, kita berjuang bersama. Semangat!
No comments:
Post a Comment