Source:pixabay.com |
Hai, apakah kamu pecinta kacang-kacangan? Penasaran nggak bagaimana kacang diolah? Ternyata ada banyak cara kacang ditanam dan diproses. Nilai gizinya pun tergantung pada metode pengolahannya. Ini nih beberapa cara pengolahan kacang-kacangan, seperti kacang almond, kacang pistachio, kacang mede, dan banyak lagi yang biasanya kamu jadikan sebagai camilan sehat.
Cara
mengolah kacang dengan cara pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses yang membunuh mikroba (terutama bakteri) dalam makanan dan minuman. Teknik ini diciptakan oleh ilmuwan Perancis, Louis Pasteur pada abad kesembilan belas. Saat ini teknik ini banyak digunakan dalam industri makanan sebagai metode yang terbukti untuk membantu mencapai pengawetan makanan dan keamanan pangan. Untuk meminimalkan bakteri, kacang almond juga dapat dipasteurisasi. Namun, produsen almond Australia hanya akan mempasteurisasi almond atas permintaan pelanggan (misalnya pengecer). Industri almond Australia memiliki peralatan pasteurisasi yang menggunakan panas, atau panas dan uap untuk mengolah produk ke permukaan. Memanggang adalah cara yang diakui untuk mempasteurisasi almond. Penelitian menunjukkan bahwa teknik pasteurisasi tidak mempengaruhi nilai gizi atau kualitas sensorik almond (seperti rasa dan kerenyahan).
Aktivasi
(perendaman)
Kacang aktif direndam dalam air (biasanya semalaman). Perendaman dianggap memecah beberapa protein, pati, minyak, dan nutrisi lain, seperti fitat dalam kacang sehingga membuatnya lebih mudah dicerna. Ada beberapa bukti bahwa merendam biji-bijian dan polong-polongan mengurangi fitat, tetapi hanya ada sedikit bukti untuk kacang yang diaktifkan dan apakah proses ini memberikan manfaat tambahan. Fitat sendiri memiliki kemampuan antioksidan, jadi menguranginya belum tentu bermanfaat. Jika kamu menikmati rasa dan tekstur kacang aktif, maka kacang tersebut bagus dan kamu pasti harus memakannya, tetapi kamu masih akan menerima manfaat kesehatan dari makan kacang non-aktif secara teratur.
Kacang
rebus
Kacang yang telah
direbus direndam sementara dalam air panas untuk melembutkan kulit biji untuk
dibuang. Hal ini mengurangi kandungan serat, karena bulunya merupakan sumber
serat yang baik dan juga dianggap memiliki efek prebiotik. Kacang rebus sering
digunakan dalam memasak atau untuk dekorasi tetapi jika kamu bisa, gunakan dan
makan kacang utuh termasuk kulitnya.
Selai kacang / pasta kacang
Kacang yang
digiling (dan dipotong halus) memecah struktur berseratnya, melepaskan sebagian
lemak yang 'terperangkap' dalam struktur berserat dari kacang utuh. Ini berarti
lebih banyak lemak tersedia untuk diserap oleh tubuh. Selai kacang adalah pilihan
yang sangat baik untuk bayi dan anak kecil, yang berisiko tersedak kacang utuh,
dan orang tua atau mereka yang mengalami kesulitan mengunyah.
Kacang giling
Kacang juga bisa menjadi
tepung terigu. Kacang
masih mengandung nutrisi dari kacang utuh, meski kandungan seratnya bisa
berkurang jika kacang direbus sebelum digiling.
Kacang panggang
Source:gonutify.com |
Baik kacang kering maupun minyak panggang, kandungan nutrisinya sedikit berbeda dibandingkan dengan kacang mentah alami. Nutrisi (terutama mineral), menjadi lebih terkonsentrasi selama proses pemanggangan karena kelembaban hilang, artinya kacang panggang memiliki lebih sedikit air dan konsentrasi mineral lebih tinggi. Vitamin B grup dan Vitamin E tidak stabil terhadap panas, jadi ini juga dikurangi dalam kacang panggang. Pemanggangan juga dapat menyebabkan kulit kacang rontok dan karena merupakan sumber serat dan senyawa antioksidan yang baik, mengonsumsi kulit kacang adalah ide yang baik. Kacang bisa dipanggang dengan atau tanpa minyak.
No comments:
Post a Comment